“Ardan…! Makan dulu!” seru Ibu dari bawah. “Sebentar lagi bu. Lagi
ada yang chatting-ngan sama Ardan!” seru Ardan lagi. Ardan adalah orang
yang maniak internet. Sejak Ayahnya membeli komputer, Ardan terus
bermain internet.
“Ardan… bilang sama yang chatting sama kamu kamu mau makan” kata ibu.
“Nanti jadi offline, bu. Lagi asyik nih ceritanya” jawab Ardan.
“Lauknya kan Udang goreng dan Nasi goreng spesial kesukaanmu. Nanti kami habisin” kata ibu dengan nada agak tinggi.
“Huuuh… Ibu ini” kata Ardan manggerutu.
Ardan pun turun. Mukanya cemberut. Setelah puas dan kenyang Ardan
kembali ke komputer. Ia berchatting dengan Aldo, sahabatnya. Beginilah
percakapan mereka.
Ardan Kirentio : Maaf ya tadi. Kamu jadi menunggu. Ibuku memang cerewet.
Muhammad Aldo : Tak apa apa. Kamu sudah siap Pr MTK?
Ardan Kirentio : Nanti saja.
Dan seterusnya…
Setelah chatting dengan Aldo, Ardan main game “Angry Birds”. Tak
terasa sudah pukul 22.00. Ardan tidur. Padahal, dia belum ambil jadwal
untuk besok dan belum kerjakan pr.
Besoknya, Ardan terlambat. Ia tak makan, tak mandi, tak bawa buku,
dan tak kerjakan pr tentunya. Ia dihukum di sekolah. Ia harus berdiri di
depan kelas sambil berkata “SAYA BERJANJI AKAN LEBIH DISIPLIN LAGI”
sampai 1 les selesai. Semua temannya menjauhinya. Begitu juga dengan
Aldo. Sejak itu, Ardan menjadi anak yang disiplin dan teladan.
Nasihatnya adalah “Jangan kita selalu bermain apa pun itu. Karna itu
membuat kita tidak disiplin”
Translate
Monday, 15 April 2013
Maniak Internet (Cerpen)
Tweet |
“Ardan…! Makan dulu!” seru Ibu dari bawah. “Sebentar lagi bu. Lagi
ada yang chatting-ngan sama Ardan!” seru Ardan lagi. Ardan adalah orang
yang maniak internet. Sejak Ayahnya membeli komputer, Ardan terus
bermain internet.
“Ardan… bilang sama yang chatting sama kamu kamu mau makan” kata ibu. “Nanti jadi offline, bu. Lagi asyik nih ceritanya” jawab Ardan. “Lauknya kan Udang goreng dan Nasi goreng spesial kesukaanmu. Nanti kami habisin” kata ibu dengan nada agak tinggi. “Huuuh… Ibu ini” kata Ardan manggerutu. Ardan pun turun. Mukanya cemberut. Setelah puas dan kenyang Ardan kembali ke komputer. Ia berchatting dengan Aldo, sahabatnya. Beginilah percakapan mereka. Ardan Kirentio : Maaf ya tadi. Kamu jadi menunggu. Ibuku memang cerewet. Muhammad Aldo : Tak apa apa. Kamu sudah siap Pr MTK? Ardan Kirentio : Nanti saja. Dan seterusnya… Setelah chatting dengan Aldo, Ardan main game “Angry Birds”. Tak terasa sudah pukul 22.00. Ardan tidur. Padahal, dia belum ambil jadwal untuk besok dan belum kerjakan pr. Besoknya, Ardan terlambat. Ia tak makan, tak mandi, tak bawa buku, dan tak kerjakan pr tentunya. Ia dihukum di sekolah. Ia harus berdiri di depan kelas sambil berkata “SAYA BERJANJI AKAN LEBIH DISIPLIN LAGI” sampai 1 les selesai. Semua temannya menjauhinya. Begitu juga dengan Aldo. Sejak itu, Ardan menjadi anak yang disiplin dan teladan. Nasihatnya adalah “Jangan kita selalu bermain apa pun itu. Karna itu membuat kita tidak disiplin” |
|
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post a Comment